PT. Batik Batang Indah

PT. Batik Batang Indah adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi batik asli Kabupaten Batang yang memiliki pasar dalam dan luar negeri

Minggu, 07 Mei 2017

Profil Perusahaan

Perusahaan PT. Batik Batang Indah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi batik asli batang
Visi
Mewujudkan batik dicintai oleh penduduk Batang, Nasional dan Internasional
Misi
1. Selalu menjaga dan memperhatikan kualitas produk
2. Pelayanan terbaik adalah nomor satu
3. Selalu menjaga kearifan lokal

Sejarah perusahaan
Perusahaan ini terbentuk pada tahun 2017 dengan berlandaskan prinsip bahwa kita harus mencintai produk dan budaya kita sendiri.

Struktur Organisasi

Direktu: Efendi
Wakil Direktur: Ghazali
Share:

Hubungi Kami

PT. Batik Batang Indah berdiri sejak tahun 2017 dan ini adalah impian saya untuk mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi asli Kabupaten Batang.
Kontak
Telepon/fak : (0285) 7694829
email: batikbatangindah@gmail.com
Share:

Kwan Kembangkan Batik Khas Batang


Kwan Hwie Liong memamerkan batik tulis (foto red)
Masih banyak kain tradisional Indonesia yang belum diangkat secara utuh. Batang beruntung memiliki Kwan Hwie Liong yang memiliki kecintaan luar biasa terhadap pusaka negeri ini.
Lelaki etnis Cina setengah baya berpostur kecil itu bernama Kwan Hwie Liong. Kesan pertama berjumpa dengan pria kelahiran Batang, Jawa Tengah ini adalah keramahannya yang luar biasa. Dia banyak senyum dan gaya berbicaranya penuh semangat. Apalagi bila Kwan bercerita tentang batik pesisir yang berasal dari kampung halamannya, juga warisan-warisan leluhur yang belum banyak dikenal publik. Seperti ketika dia menuturkan tentang situs di pedalaman Alas Roban –hutan di Kabupaten Batang—dengan keberadaan patung berbalut kain motif gringsing –seperti sisik ikan. “Belum diketahui pasti penjelasan prasasti tersebut,” katanya.
Kelekatan perhatian Kwan dengan sejarah daerahnya juga Indonesia disebabkan oleh besarnya kecintaannya pada batik Batang, batik pesisir, serta kain tradisional Indonesia pada umumnya. Kwan sudah bertahun-tahun bekerja bersama pembatik di Lasem, kota kecamatan di pesisir pantai utara Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Hingga sekarang, beberapa pembatik yang dia damping sudah mandiri dan mampu menjual kreasi kain-kain batik mereka dengan mutu tinggi. “Tapi kita memang harus terjun dan terlibat langsung, sampai mereka bisa mendiri,” Kwan menjelaskan.
Kwan memang tidak percaya pada cara pemberdayaan pengrajin batik –juga jenis lainnya—hanya dengan memberikan dana. Berdasar pengalamannya, dibutuhkan keterlibatan intens dengan para pengrajin, bahkan perlu dibakukan cara agar usaha yang dijalankan oleh pengrajin binaan bisa berjalan berkesinambungan. Tidak sedikit yang bertumbangan karena kesulitan pemasaran atau kalah dalam persaingan.
Tapi, bagi Kwan semua kesulitan dan kerumitan menumbuhkan kemudian menguatkan kemampuan para pengrajin batik tersebut. Karena kain-kain tradisional Indonesia, termasuk batik, baginya, bukan sekadar produk yang diperjualbelikan melainkan pusaka bangsa ini. Bagi Kwan, bila dia memutuskan terjun di bidang pelestarian batik, maka pekerjaan itu dilakukan total. Dan Kwan bertekad mengembangkan batik Batang –yang bagi publik kalah gaungnya dibanding batik pesisir dari Lasem dan Pekalongan—karena memang masih banyak keistimewaan motif dan sejarah batik Batang yang belum diangkat.
Menyimak penjelasan Kwan tentang batik, baik motif, sejarah, teknik pembuatan serta pewarnaannya, memuat kita terkesima. Berdiskusi beberapa jam dengannya membuat menumbuhkan kekaguman dan rasa hormat atas komitmen dia. Apalagi pengetahuannya itu tidak dia wujudkan dalam aksi nyata, yaitu pelestarian dan pemberdayaan.
Share:

Kesempatan Berkarir di PT. Batik Batang Indah

Di buka lowongan
1. Operator Produksi (SMA)
2. Admin (Minimal D3 Akuntasi)
3. HRD (S1 Psikologi atau Hukum)

Bawa lamaran langsung ke PT. Batik Batang Indah
Jl. RE. Martadinata No. 12 Batang
Share:

Ganjar Beli Batik Motif Alam Nggak Pakai Nawar Membuat Senang Pj Bupati Batang

Ganjar Beli Batik Motif Alam Nggak Pakai Nawar Membuat Senang Pj Bupati Batang
tribunjateng/muh radlis/humas
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat membeli batik tulis produksi pengrajin Kabupaten Batang beberapa waktu lalu 
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pameran pembangunan dan produk unggulan daerah Jawa Tengah saat Musrembangprov beberapa waktu lalu rupanya masih menyisakan kegembiraan bagi Pemkab Batang khususnya Bapelitbang.
Saat pameran itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tertarik dan membeli batik khas Kabupaten Batang.
Saat mendatangi stand Kabupaten Batang, Ganjar membeli kain batik bermotif alam produksi pengrajin dari Kabupaten Batang.
Kepala Bapelitbang Kabupaten Batang, Sabino Soewondo melalui Kasubbid Perindagkop, Sri Diah Litania, mengatakan, saat itu Ganjar datang bersama beberapa pejabat Pemprov Jateng termasuk Siswo Laksono yang saat ini menjabat sebagai Pj Bupati Batang.
"Saat mengunjungi stan kami, Gubernur membeli batik motif alam. Beliau langsung merogoh koceknya tanpa menawar harga," kata Litania tanpa menyebut berapa harga kain batik yang dibeli Ganjar, Jumat (28/4/2017).
Menurut Litania, Musrenbangprov tahun 2017 serta Pameran Pembangungan dan Produk Unggulan Jawa Tengah dilaksanakan pada 18-20 April 2017 lalu di gedung Gradhika Bhakti Praja.
Sebelum pembukaan Musrembangprov, dilakukan pameran pembangunan dan produk unggulan daerah di Jawa Tengah.
Di stan itu, kata Litania, setiap Kabupaten/Kota di Jawa Tengah memamerkan hasil produk daerah masing masing.
"Setiap daerah memamerkan produk unggulannya. Selain itu, stan juga ditata agar menarik pengunjung datang. Ternyata stan kami menarik buat Pak Ganjar, malah waktu melihat lihat hasil produk kami terbilang lama dibanding daerah lain," katanya.
Selain kain batik tulis, produk unggulan yang dibawa Fedep (forum for economic development and employment promotion) atau Forpekda (forum pengembangan ekonomi daerah) Kabupaten Batang, diantaranya minyak atsiri, emping melinjo, kerajinan kulit, ikan asin, teh kampoeng, dan lain lain.
"Kain batik dan ikan asin termasuk yang digemari pengunjung. Pesan dari Gubernur, harapannya agar setiap Kabupaten atau Kota di Jawa Tengah harus lebih semangat lagi mempromosikan produk produk khas daerah masing masing," pungkasnya. (*)
Share:

Batik Batang : Batik Warna Jadi Alam Jadi Produk Unggulan Batang


Batik Pekalongan - di perbatasan kota Pekalongan ada sebuah kota besar yaitu Batang, jangan salah tidak hanya solo,pekalongan saja yang terkenal dengan batiknya karena menurut sumber yang saya dapatkan bahwa Kota batang juga ada motif warna sebagai andalanya. lihat ulsanya ini , 
Sebetulnya Kabupaten Batang memiliki ragam batik yang sangat bagus untuk dikembangkan sebagai ikon daerah dengan Batik warna alamnya. Batik warna alam merupakan salah satu kekayaan dan karya hasil kreatifitas masyarakat Batang dan harus dijadikan produk unggulan Kabupaten Batang.
“Peserta yang telah mengikuti pelatihan dan bisa menghasilkan produk batik untuk tetap berkarya, pemerintah siap membantu memasarkan secara online di internet,” ujar Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo saat membuka pameran Sentra Kreatif Rakyat yang berlangsung di halaman rumah dinas bupati sejak 10-12 Oktober.
Dikatakannya, karena Batang belum punya outlet, sehingga produk–produk masyarakat Kabupaten Batang akan dipasarkan melalui internet di rumah toko secara online dan gratis. Hal ini dilakukan, karena belum adanya tempat untuk menjual hasil produk masyarakat secara langsung.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, peserta pelatihan pengembangan produk batik dan manajemen dan kewirausahaan yang diadakan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Direktorat Jendral Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya harus membuat paguyuban atau kelompok untuk merencanakan kegiatan ke depan agar berproduksi dan bisa diterima di masyarakat. Pemerintah akan membantu paguyuban dan memasarkan produksinya, diharapkan peserta pameran membentuk paguyuban dan melakukan diskusi untuk keberlangsungan kedepan.
“Kami akan membantu paguyuban sebanyak Rp 50 juta untuk pengembangan produk batik atau kreatif rakyat lainya. Untuk itu masyarakat harus bisa lebih kreatif dalam menciptakan sebuah produk,” katanya.
Perwakilan dari Kemenparekraf Jumadi Al Qubro, menjelaskan selama ini pihaknya telah melakukan pendampingan dan pengembangan desain tata kelola usaha pemasaran dan produk kreatif di Indonesia. Dan ini merupakan tahun ke tiga yang di awali pada tahun 2012 lalu, dan kemungkinan akan berkesinambungan.
“Semoga apa yang menjadi potensi di Kabupaten Batang dapat dikembangkan lebih lanjut. Apabila program pendampingan dari Kemenparekraf mendapat dukungan dari semua pihak, terutama pemerintah yang akan datang, maka program ini bisa semakin bermanfaat bagi para peserta didik ataupun yang dilatih,” tandas Jumadi. 
Sumber : radarpekalonganonline.com
Share:

Kebangkitan Batik Batang

Dalam Salah satu acara serangkaian Peringatan HUT Kabupaten Batang ke-46 adalah Seminar Batik yang menghadirkan narasumber seorang pakar batik dari Jakarta, William Kwan. Acara ini digelar Jumat siang (6/4) di rumah dinas Bupati Batang.
Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo mengatakan, seminar ini selain sebagai agenda untuk menyambut Hari Jadi ke 46 Kabupaten Batang, juga merupakan momen penting untuk merembug kebangkitan batik Batang. Karena beberapa wilayah di Kabupaten Batang banyak memiliki potensi batik yang perlu dikembangkan. "Dengan adanya seminar ini, maka para pembatik di Batang bisa lebih maju dan mengetahui asal-usul batik dari Kabupaten Batang," terang Bupati.
Bupati berharap, William Kwan yang sebenarnya orang asli Batang dan sebagai pakar ahli di bidang batik diharapkan bisa ikut mempopulerkan batik Batang, sehingga nantinya bisa dikenal oleh masyarakat luas.

Sebenarnya para perajin batik di Batang bias lebih maju lagi dibanding kota-kota lainnya, asalkan saja masyarakat punya niat untuk mengembangkan batik tersebut. Pemkab Batang juga akan mencoba mengembangkan batik dengan pewarna alami tanpa bahan kimia dan juga akan lebih meningkatkan pembatik dengan naluri alam pedesaan, yaitu di Desa Sodong, Kecamatan Wonotunggal. Pemkab. Batang juga memiliki komitmen untuk bekerja bersama dengan masyarakat untuk membangun industri batik Batang menjadi lebih baik. Karena batik nantinya bisa mengembangkan potensi dan ekonomi masyarakat Batang. "Saya yakin batik Batang bisa lebih berkembang jika (para perajin-) mau bekerja lebih keras. Selain itu juga bisa lebih mendunia. Untuk itu kita harus saling mendukung untuk mengembangkan batik asli Batang," tandas Bupati Yoyok Riyo Sudibyo.

Sementara itu seminar batik yang mengambil tema Kebangkitan Batik Batang tersebut bertujuan untuk penganekaragaman dan pengembangan industri batik di Batang, agar menembus pasar dengan memenuhi selera konsumen. "Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat pada produk-produk batik, karena di Kabupaten Batang banyak perajin batik yang terus mengembangkan batik khas Batang," jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Batang, Drs. Ripyono.
Dengan adanya seminar tersebut, diharapkan tercipta ragam hias batik etnis daerah yang mempunyai ciri khas dan keunikan masing-masing. Selain itu juga nantinya dapat menambah nilai pendapatan asli daerah serta menjadi salah satu produk cindera mata khusus.

William Kwan mengungkapkan jika batik Batang memiliki karakter dan ciri yang khas. "Batik Batang memiliki gaya dan karakter yang berbeda, namun ada gaya pesisiran yang belum digali," ungkapnya.
Dalam acara tersebut ditampilka
Share:

Batik Kabupaten Batang akan dipamerkan di Jepang


Batik Kabupaten Batang akan dipamerkan di Jepang
Ilustrai produksi batik Batang, Jateng (antaranews.com)
Batang (Antara Jogja) - Produk kerajinan batik berasal dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah, rencananya dipamerkan di Jepang sebagai upaya membangkitkan kembali kejayaan batik daerah ini.

Pemilik kerajinan batik, Supardi di Batang, Sabtu, mengatakan sebenarnya Kabupaten Batang memiliki sejarah dan akar memproduksi batik tulis sehingga kualitas produknya tidak kalah dengan daerah lainnya seperti Kota Pekalongan.

"Kami menginginkan batik Batang dapat muncul dan diperhitungkan oleh daerah lain dan pangsa pasar mancanegara karena selama ini konsumen hanya mengenal batik berasal dari Pekalongan," katanya.

Ia berharap pemerintah daerah dapat memfasilitasi upaya yang dilakukan oleh perajin batik untuk membangkitkan kembali kejayaan Kabupaten Batang sebagai salah satu daerah pusat produksi batik yang andal.

"Keterlibatan pemkab untuk mengembalikan kejayaan batik Batang sangat kami butuhkan dengan membantu memfasilitasi pameran batik di Jepang," katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Batang Ketut Mariadji mengatakan pemkab berkomitmen mendorong dan memajukan produk batik Batang agar lebih dikenal oleh konsumen lokal maupun mancanegara.

"Rencananya, pada April 2013, kami ingin kerajinan batik berasal dari Batang bisa dipamerkan di Jepang," katanya.

Ia mengatakan selama ini batik asli Batang masih kalah pamor dengan produk batik dari Kota Pekalongan, padahal sebagian besar pekerja batik berasal dari Batang.

"Kami optimistis dengan mengikuti pameran batik di Jepang, popularitas batik asli batang akan kembali bangkit," katanya.

(U.Kutnadi)
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2013
Share:

Klaster Batik

Aneka kerajinan Batik Batang



SEJARAH PERKEMBANGAN BATIK BATANG
A. Sejarah Latar Belakang Munculnya Batik Batang


 Seni kerajinan batik hingga kini tetap berkembang di daerah-daerah tertentu di tanah air. Hal tersebut menunjukkan bahwa jenis identitas budaya nasional yang satu ini mampu bertahan hidup dan bahkan sanggup menjadi kode kultural yang patut di perhitungkan dalam komunitas nasional meupun internasional, meskipun terus menerus diterpa arus globalisasi yang membawa serta liberalisme ekonomi dan persaingan bebas (Sondari, Yusmawati, 1999:1).

 Daya tahan yang dimiliki seni kerajinan batik juga harus ditopang oleh peningkatan sumber daya manusia untuk terus berpacu dan beradaptasi dengan zaman, daya tahan itu sendiri membuktikan bahwa seni kerajinan batik masih terus dibutuhkan

 Batik Batang ada sejak masyarakat pada umumnya mengenal budaya batik. Seperti beberapa kota di Jawa Tengah yang mempunyai ikon batik antara lain: Pekalongan, Surakarta Lasem, Rembang, dan Banyumas serta kota-kota lainnya termasuk Batang dan Tegal. Batik merupakan bagian yang terpisahkan sdengan budaya masyarakat pada umumnya (Jawa) karena batik adalah jenis motif sandang yang bisa dinikmati oleh semua lapisan, baik oleh ibu, bapak, remaja, dan anak-anak sekalipun tanpa dibatasi umur.
Masing-masing batik yang dihasilkan oleh wilayah atau kota-kota tersebut di atas memilik corak tersendiri dan berbeda dengan yang lainnya. Begitu halnya batik Batang yang sudah lama dikenal oleh masyarakat umum maupun masyarakat Batang khususnya. Kemudian timbul pertanyaan kapan batik Batang mulai ada? Pertanyaan ini tidak dijawab dengan pasti ataupun dengan angka tahun yang tepat. Namun demikian ditinjau dari segi motif dan histories, batik batang sudah ada sejak jaman Kerajaan Hindu-Budha di Jawa.
Salah satu petunjuk yang sangat menarik untuk ditindak lanjuti dalam penelitian daam waktu mendatang adalah munculnya nama batik Gringsing dan nama Kecamatan Gringsing di Kabupaten Batang, serta ditemukannya arca Sri Vasudara di dukuh Balai Kambang, desa Lebo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Arca Sri vasudara tersebuit (sekarang disimp[an di Museum Ronggowarsito Semarang) dalam temuan disebutka dengan a Sinjang Gringsing (memakai kain batik atau jarik gringsing: sinjang dalam bahasa jawa kromo artinya kain batik).
      Disisi lain dari sudut sejarah Batang, ditemukan juga batik kuno di dukuh Cepit, desa Deles Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. Disebut dengan batik kuno karena pada tahun 1978 di daerah tersebut diadakan penggalian Candi Cepit oleh team dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslitarkenas)Jakarta. Pada saat tersebut masyarakat sekitar melaporkan tentang kepemilikan bvatik tulis tradisional yang bermotif lung-lung bungam dan gambar tersebut identik dengan relief beberapa batu candi yang sedang dievakuasi.
Batang disebut sebagai produsen batik cukup beralasan, meskipun tidak setenar kota-kota lain yang sudah legendaris. Dikenalnya motif batik Kluwung dari Batang dapat menjadi bukti bahwa Batang juga sebagai daerah penghasil batik. Batik Kluwung adaah sebuah motif sederhana yang mengandung aspek ritual.

         Upacara ritual yang berkaitan dengan batik Kluwung adalah supaya pemakai selalu dalam perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa dalam hal keselamatan dan bebas dari malapetaka. Batik jenis yang satu ini tentu saja tidak sembarangan orang boleh memakainya, karena batik Kluwung hanya boleh dipaai oleh seorang anak yang kakak dan adiknya meninggal dunia. Seandainya sebuah keluarga mempuinyai  tiga orang anak dan yang sulung maupun bungsunya meninggal dunia tentu anak tersebut menjadi anak semata wayang yang masih hidup. Agar masa depan anak ini terjaga maka anak tersebut memakai motif Batik Kluwung dalam bentuk sinjang maupun sarung.

 Dalam beberapa alasan diatas, maka Batang turut ambil bagian sebagai salah satu kota produsen batik, angka tahun yang tepat kapan mulai muncul batik Batang tidak dapat diketahui secara pasti, namun Batang tetap menjadi sebuah daerah atau kota penghasil batik yang tidak kalah pamornya dengan kota-kota lain di Jawa Tengah. Kerajinan batik Batang merupakan salah satu apresiasi budaya masyarakat Batang yang juga sedikit banyak dipengaruhi oleh batik tulis Pekalongan dan juga batik pesisiran.

B. Perkembangan Batik di Kabupaten Batang


        Stlaatblad nomor 632 tanggal 31 Desember 1935 menyebutkan Batang menjadi bagian dari Kabupaten Pekalongan, meskipun Batang sebelumnya adalah kabupaten tersendiri. Akibat dari penetapan ini maka penduduk Batang dan Pekalongan tidak merasa terpisah, sehingga banyak penduduk yang berasal dari Batang mencari kerja di Pekalongan,begitu sebaliknya orang Pekalongan yang beraktifitas di Batang. Orang-orang Batang yang bekerja di Pekalongan pada umumnya adalah buruh batik yang didominasi oleh kelompok wanita dan disebut buruh cantik. Para buruh tersebut sudah memiliki kemampuan dalam hal membatik terutama untuk batik tulis sehingga kehadiran buruh-buruh tersebut mendongkrak daerah Pekalongan memperoleh sebutan sebagai kota batik.

 Undang-undang nomor 9 tahun 1965 memberi angin segar bagi penduduk Batang bahwa terhitung tanggal 8 april 1966 Batang dinyatakan sebagai Kabupaten sendiri dan terpisah dengan Pekalongan. Sejak saat itu rakyat Batang mulai menggliat menyadari jatidirinya menjadi mandiri karena di pisah dengan Pekalongan. Aktifitas buruh batikpun menjadi buruh cantik didaerah sendiri. Batik Batang mulai berkembang, begitu juga para pengusaha batik meyakinkan dirinya sebagai orang Batang, maka segala akses lebih menonjol Batang. Pengusaha batik tumbuh dimana-mana, juga dibarengi dengan sarana prasarana dibangu termasuk toko-toko yang berkait dengan usaha pembatikan. Untuk keperluan obat batik tidak tergantung lagi dengan kota lain.

 Batang, Potensi pemasaran batik tradisional asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah, di Indonesia masih menjanjikan sehingga memberi peluang pengusaha batik untuk meraih keuntungan. Potensi pasar masih menjanjikan karena adanya keberpihakan pemerintah pada penggalian, pelestarian budaya daerah, dan budaya nasional semakin menguat, salah satu indikasinya adanya kebijakan pemakaian seragam batik di lingkungan pendidikan dan instansi pemerintah. Kualitas batik produksi Kabupaten Batang tidak kalah dibandingkan dengan batik Solo, Pekalongan, Yogyakarta, dan Lasem. Sehingga mampu bersaing di pasar lokal, nasional, dan mancanegara.

        Industri batik di Batang, katanya, hingga kini mencapai 56 unit usaha yang terdiri atas 41 unit usaha batik tulis dan 15 unit usaha batik cap. Industri batik di Batang mampu menyerap 140 tenaga kerja (naker). Proses pembuatan batik di Kabupaten Batang sebagian besar masih dilakukan dengan cara tradisional sehingga memiliki nilai khas, artistik, dan segmen tersendiri di pasar nasional maupun mancanegara. Industri batik Kabupaten Batang saat ini sudah terkenal di tingkat nasional dan mancanegara sehingga menjadi produk unggulan di Kabupaten Batang. Karena itu, pengusaha diminta selalu meningkatkan kualitas, mode, dan tren.
Para pengusaha batik di Kabupaten Batang yang mayoritas masih dikerjakan secara tradisional meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang mengucurkan bantuan agar usaha mereka bisa lebih berkembang. Kepedulian Pemerintah Kabupaten Batang terhadap industri batik Batang memang sudah ada. Namun baru sebatas mengunjungi sentra industri batik belaka. Memang mereka sering berkunjung ke industri batik, namun baru sebatas kunjungan saja. Bantuan riil berupa kucuran modal yang ditunggu-tunggu para perajin batik hingga kini belum pernah terwujud. Selain bantuan modal, mereka berharap Pemerintah Kabupaten Batang memberikan pelatihan peningkatan sumber daya manusia (SDM), pemasaran, dan promosi karena tanpa ada bantuan dari Pemkab Batang, pemasaran batik di Kabupaten Batang tak bisa meningkat pesat (http://promojateng-bikk.com).

 Pengusaha batik atau biasa disebut juragan Batik mulai eksis dengan mengikat diri dalam organisasi, lahirnya Koperasi Pengusaha Batik setono (KPBS). Perkembangan selanjutnya pemerintah memberikan perlindungan kepada pengusaha kecil dengan beberapa jenis proteksi, dan yang paling menonjol adalah pemberian kemudahan mendapatkan bahan baku atau bahan dasar pembuatan batik berupa kain primis dan primissima. Era akhir tahun 60-an dan menuju awal tahun 70-an pangsa pasar batik cukup menjanjikan bagi pengrajin batik Batang mulai di kenal.

 Pada saat batik pesisiran berkembang seperti batik Lasem dan Rembang saat Pekalongan, tidak ketinggalan pula batik Batang. Ada beberapa hal yang menyebabkan batik Batang  berkembang, salah satu diantaranya adalah kwalitas. Batik Batang secara umum sama dengan batik-batik yang lain, namun dari segi proses Batang melewati fase tersendiri, sehingga menjadi tampil beda. Sebelum proses menuliskan lilin diatas kain primis atau primissima maka kain tersebut direndam dulu dalam larutan minyak kacang dengan harapan agar lapisan kimia yang menempel dapat hilang, dan cairan kimia dapat meresap dengan sempurna.

 Perkembangan batik Kabupaten Batang tidak lepas dari ketrampilan penduduk atau buruh batik serta kebijakan pemerintah dalam menyikapi industri rumahan atau pengrajin yang ada. Berawal dari industri rumahan maka industri batik yang tidak memerlukan padat kerja memberikan peluang kepada ibu-ibu sebagai kerja sampingan. Disebut sebagai industri rumahan karena para saudagar batik tidak membutuhkan tempat yang luas karena proses kerja dapat dapat dilaksanakan dirumah sendiri. Perkampungan yang berdekatan dengan pusat kota dan didukung oleh lingkungan yang memadai seperti tersedianya aliran sungai maka memungkinkan tumbuh dan berkembangnya para saudagar.

 Penduduk kota yang tersebar di desa Kauman, Proyonanggan, kasepuhan dan Karangasem yang telah menempatkan diri di tengah-tengah kehidupan ekonomi marginal berusaha merekrut para ibu-ibu muda dan setengah baya untuk dipekerjakan sebagai pembatik. Tidak ketinggalan pula para laki-laki yang kebetulan sudah berstatus sebagai bapak dipekerjakan dibagian finising atau yang biasa disebut sebagai kuli keceh ( bagian proses batik yang berkaitan dengan pewarnaan menyeluruh ). Terjadilah hubunga antara saudagar dan buruh yang bersifat kemitraan, sebab tidak jarang para saudagar atau pengrajin lebih cocok mempekerjakan anggota keluarga sendiri dalam memperlancar arus dan proses produksi.

 Perkembangan batik Batang selanjutnya masih menganut tata ekonomi tradisional, hal ini terbukti ketika etika pasar dibentuk maka yang terjalin adalah mata rantai keluarga yang terdiri dari produsen, pedagang, pengumpul dan konsumen secara umum masih ada ikatan persaudaraan. Mereka membentuk kebersamaan yang saling bergantung dengan mengikuti prinsip-prinsip etika dan agama. Hubungan antara produsen dan konsumen atau penjual dan pembeli berjalan tidak lebih sebagai hubungan antarapenjaja dan raja. Mereka saling membantu dan mendapatkan keuntungan dalam arti yang lebih menekankan pemanfaatan daripada yang bersifat pengumpulan kekayaan indifidu.

 Perkembangan batik Batang selanjutnya juga diramaikan oleh pengrajin awal yang mulai tumbuh sebagai produsen dan juga bertindak sebagai penjaja ( pemasar). Mata rantai pemasaran biasanya berujung ditangan konsumen pengumpul atau kelompok pemasar perantara. Sebagaimana halnya seperti putaran jarum jam, pengaturan waktu bukan dijadikan sebagai pedoman untuk menciptakan nilai ekonomi melainkan lebih berdasar pada produktifitas yang meletakkan pelaku hemat dan rajin. Prinsip cukup beralasan karena upah yang diterima buruh batik tidak sebanding dengan waktu yang dikorbankan, tetapi tidak terjadi tawar-menawar.

 Sejak timbulnya kelompok pemasaran penuh di Batang, maka batik berfungsi sebagai barang komoditi yang bersifat ekonomis. Kelompok pemasaran kemudian dibentuk berdasarkan prinsip etika tradisional yang diselimuti dengan semangat keagamaan yang mendalam, maka perkembangan selanjutnya saudagar batik banyak didominasi oleh kelompok muslim. Di Batang sendiri sebetulnya juga banyak saudagar batik dari etnis Cina namun karena butuh profesi didominasi lapisan bawah maka sistem perburuhan yang diterapkan tidak pernah menghambat perkembangan batik pada khususnya di Kabupaten Batang. Sentra pembatikan kemudian menyebar ke beberapa wilayah kecamatan yang berdekatan dengan kecamatan kota misalnya kecamatan Warungasem, Bandar dan Gringsing.

C. Pengaruh Motif Batik Dari Daerah Lain Terhadap Motif Batik Batang

             Kain batik pada masa lampau digunakan dalam cara yang sederhana, hanya sebagai penutup tubuh. Bersamaan dengan proses pembudayaan dan tingkat kebutuhan, fungsi memakai kain batik berkembang menjadi pelengkap keindahan maupun simbol jati diri seseorang. Makin mahal harga kain batik yang dipakai makin yakin menunjukkan tingkat sosial pemakainya, begitu juga corak dan motif dapat mengarahkan pada tingkat kebangsawanan feodal.

              Dari obyek sebenarnya bunga, maka setelah di stilasi,distorsi dan dekoratif jadilah pola batik. Rangkaian ribuan titik saat mata canting meneteskan titik demi titik malam cair akan menentukan masa usia batik tersebut bertahan. Rangkaian itu sekaligus menyinpan seribu satu ceritera, suka duka, sedih gembiradan tangis tawa. Pendek kata, setiap tetesan maupun guratan mata canting merekam setiap helai nafas si pembatik, dan titik malam panas menghasilkan motif yang saat ke saat mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan jaman.

            Seorang pembatik usia lanjut ( sepuh ) mengatakan bahwa membatik dengan motif tertentu tidak bisa dianggap sebagi pekerja rutin, karena membatik juga melibatkan bati atau kata hati. Jika ingin menghasikan batik tulis yang halus, hati si pembatik tidak boleh gundah, curiga, dan menyimpan prasangka atau menyimpan niatyang tidak terpuji. Munculnya nama batik curigo, diawali dengan rasa kecurigaan hati pembatik dengan dunia luar kata hatinya. Kesabaran adalah kekayaan yang sebenarnya para pembatik. Begitulah kebijaksanaan si pembatik, setiap helai nafas dan batinya terekam kuat dalam keindahan karya budaya yang akhirnya bermuara pada motif.

          Motif batik Batang tidak jauh berbeda dengan batik pada umumnya dari kota-kota yang berbeda. Selanjutnya motif-motif tersebut diperkaya oleh kepentingan yang berkaitan dengan kedaerahan maupun kepentingan histories, filisofis serta reliji yang membutuhkan dan dibalut estetis maka pemakai untuk mencapai tujuan luhaur. Berawal dari batik Gringsing yang merupakan cikal bakal dari Batang kemudian berkembang sejalan dengan dan terispirasi dari kota-kota lain yang mempunyai sentra batik.

           Batik Batang mengenal ragam hias segiga yang bahasa jawa disebut “tumpal“. Sesungguhnya ragam tersebut bermakna sebagai lambang kekuasaan, tumpal segitiga menggambarkan bahwa makin keatas makin kecil dan mengerucut itu berarti bahwa yang paling puncak adalah pemegang kekuasaan tertinggi. Kritik sumber menyebutkan bahwa ragam hias atau motif segitiga berasal dari India yang merupakan stirisasi gigi buaya sebagai lambang penolak balak malapetaka. Motif seterusnya yang mempengaruhi Batang ialah motif Cemplokan , padmasabha dan kawung.

           Stilirisari pola pada batik pesisiran yang mendapatkan pengaruh dari lingkungan alam seperti terjadi di Rembang untuk batik “ kapal kandas “ dan di Lasem untuk batik “ tritis “ merambah juga ke Batang yang sama-sama masuk kategori pesisiran. Sehingga batik Batang yang di produksi oleh para saudagar dan bermukim di dekat pesisir seperti desa Karangasem menghasilkan motif batik sangat kental dengan gaya pesisiran, bahkan diperkaya dengan ragam hias lainya seperti perahu pecaling, ombak-ombak laut dan juga gunung-gunung yang dilengkapi dengan hiasan salur rambat.
Berkaitan dengan pesisiran yang identik sebagai pelabuhan niaga pedagang, maka batik batang juga tidat lepas dari motif ragam hias batik-batik Cina ialah stilirisasi bentuk-bentuk keramik dan visualisasi lain yang merupakan ikon-ikon budaya Cina.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motif batik Batang


          Bagi para pengusaha dan pengrajin di negara yang sedang membangun seperti Indonesia, proses pembuatan batik dengan pola-pola tradisi yang bersifat istana sentries sudah tidak perlu dipertahankan lagi sebab proses kegiatan membatik telah berkembang sedemikian majunya. Kemajuan ilmu dan teknologi tidak lepas dari factor-faktor yang berpengaruh terhadap suatu perkembangan. Motif seni batik seperti keberadaan seni batik di Kabupaten Batang dalam perkembangannya tidak lepas dari factor yang dapat menunjang dan menghambatnya.

Dari data yang diperoleh oleh penulis dilokasi penelitian, maka di dapat informasi adanya beberapa factor penunjang dan penghambat perkembangan motif batik didaerah Batang, yaitu;
a. faktor penunjang adalah faktor yang menunjang perkembangan motif batik Batang yang dapat  dibagi menjadi dua yaitu:

(1). Faktor penunjang dari dalam, meliputi beberapa hal antara lain, motif batik khas Batang yang telah memiliki konsumen ataupun pasar tersendiri, disamping itu letak daerah Batang yang strategis sehingga memudahkan akses baik dari dalam maupun dari luar daerah Batang. Selanjutnya adalah keinginan dari masyarakat untuk mempertahankan motif batik khas Batang yang menjadi identitas daerah dan yang tidak kalah penting adalah peran serta pemerintah daerah dalam mendukung pelestarian seni batik Batang, hal ini bisa dilihat dari banyaknya jimlah pasar seni batik dan dijadikannya pasar seni batik dan kegiatan membatik sebagai salah satu bagian dari paket wisata daerah Batang.

(2). Faktor penunjang dari luar berupa banyaknya motif daerah lain yang kemudian dijadikan referensi oleh para pengrajin dan desainer batik, kecenderungan para kolektor batik yang sering memesan batik dengan desain yang telah mereka buat sendiri. Adanya persaingan persaingan pasar yang semakin pesat menuntut pengrajin untuk lebih kreatif dalam hal mendesain motif batik dan terakhir adalah kemajuan teknologi yang lebih memudahkan para pengrajin dalam proses mendesain motif batik.

Faktor penghambat faktor yang mengahambat perkembangan motif batik Batang yang dapat dibagi menjadi dua yaitu;

(1). Faktor penghambat dari dalam antara lain kurangnya tenaga terampil terutama tenaga muda untuk meneryuskan profesi sebagai desainer dan pengrajin batik, banyaknya tenaga ahli yang beralih profesi karena factor ekonomi dan tenaga tua yang sudah tidak produktif lagi untuk berkarya, kecenderungan para pengrajin batik memproduksi batik dengan kualitas yang kurang bagus hanya karena mengjar target penjualan dan untuk meminimalkan biaya produksi.

(2). Faktor penghambat dari luar adalah banyaknya penjual batik dari daerah lain yang memesan batik dengan motif dari daerah asal mereka, kurang dikenalnya motif batik asli daerah Batang oleh masyarakat luas dan persaingan pasar yang semakin pesat dan bebas sehingga memudahkan batik dari daerah lain memasuki pasar seni batik dari daerah Batang.

KABUPATEN/KOTA                       : BATANG
NAMA KLASTER                            : BATIK
NAMA ANGGOTA/PEMILIK
:
Walyadin
NAMA PERUSAHAAN
:
ADIN CRAFT  Batik dan Tenun
ALAMAT
:
Jl. Gajah Mada Gg. Gagak No. 19 A RT. 01/05 Bogoran Batang
NO. TELP RUMAH/FAX
:
-
NO. HP
:
081548024912
ALAMAT EMAIL
:
adincraft@ymail.com
NO PIRT
:
-
NO NPWP
:
-
JENIS PERIJINAN USAHA
:
SIUP, TDP
JUMLAH TENAGA KERJA
:
6 orang
JUMLAH PRODUKSI PER BULAN
:
-
NILAI PRODUKSI PER BULAN (RP)
:
LOKASI PEMASARAN
:
1. Pekalongan
2. Semarang
3. Yogyakarta
4. Jakarta
JENIS PRODUKSI
(nama barang, harga)
:
1.    Kain
2.    Tenun
PERALATAN YANG DIMILIKI
(nama alat, jumlah)
:
1.   Canting cap
2.   Ender 
3.   Meja printing
4.   Mesin Jahit
PEMBINAAN YANG PERNAH DITERIMA
(jenis pembinaan, tahun pelaksanaan, penyelenggara)
:
Magang di Bantul, Tahun 2010, Bappeda
BANTUAN ALAT YANG PERNAH DITERIMA
(nama alat, jumlah, pemberi bantuan, waktu/tahun pemberian)
:
-
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI SAAT INI
:
1.    Modal
2.    Pemasaran
3.    Peralatan kurang memadai
KEBUTUHAN YANG DIPERLUKAN UNTUK PENGEMBANGAN USAHA
:
1.    Perlu tambah peralatan baru
2.    Promosi produk
Share:

Wisata Seni Budaya, Kerajinan, Kuliner Khas Kota Batang

Setiap kota pasti memiliki keunggulannya masing-masing tidak terkecuali di kota Batang Jawa Tenagh ini. terdapat beberapa wisata bidaya dan kerajinan khas kabupaten Batang yang dapat dijadikan aspek wisata untuk anda. Berikut ini adalah beberapa daftarnya untuk anda:

Budaya Lomban
  • Merupakan jenis kegiatan pawai dan lomba dayung tradisional yang dilakukan setiap tahunnya pada bulan Syawal 9 setelah Hari Raya Idul Fitri. Tradisi budaya ini dilakukan di desa Klidang. Tujuan dari acara Lomban ini adalah sangat mulia yaitu untuk emnjalin kerbersamaan antar nelayan di kota Batang.

Budaya Pentas Seni Dan Pasaran Kliwonan
  • Acara ini biasa dilakukan di Pantai Ujung Negoro, Pantai Figandu dan Pantai Pagilaran. acara diselengarakan setiap tahunnya guna melestarikan tradisi masyarakat di kabupaten Batang.

Kerajinan Batik Batang
    batik batangan kota batang
  • Batik di kota Batang memiliki kaunikan yaitu motif dan warna sogan. Batik ini banyak diproduksi di beberapa desa di Batang seperti di Bogoran, Proyonanggan. Motif batik tulis tiga negri merupakan salah satu batik khas kota Batang. yang menjadi keunikan di batik ini adalah komposisi warna dan corak binatang yang lembut.

Kuliner Serabi Kalibeluk
  • Serabi ini berasal dari desa Kalibeluk kecamatan Warungasem, oleh sebab itu nama serabi ini adalah Kalibeluk. tekstur dan ukurannya yang tidak normal membuat serabi ini digemari oelh para penikmatnya. Serabi Kalibeluk ini menjadi wisata kuliner khas kota Batang sudah dari tahun-ketahun.
  • Terdapat 2 jenis warna dan rasa, serabi warna coklat berbahan dasar gula aren, sedangkan serabi warna putih berbahan dasar gula pasir

Kuliner Lontong Lemprak
    makanan kuliner khas kota batang lontong lemprak
  • Ini adalah salah satu makanan khas kota Batang yang tidak asing lagi di masyarakat setempat. Olahan masakan berkuah dengna bumbu-bumbu khas jawa yang pasti akan menggugah selera lidah. Kenikmatan rasa akan lebih tebal ketika terdapat lontong sebagai pengganti nasi dan taburan daging ayam kampung diatasnya.
  • Bernama lontong lemprak dikarenakan masakan ini dinikmati dengan cara nglemprak / duduk bersila.
  • Banyak terdapat warung ini di sekitar alun-alun kota Batang.

Kuliner Madu Pramuka
  • Terdapat berbagai macam olahan madu asli di kota Batang. Produksi ini dilakukan oleh Kwartir nasional Gerakan Pramuka Cabang Jawa Tengah di Jl. raya Kutosari, Gringsing.

Demikian beberapa informasi tentang wisata budaya, kerajinan dan kuliner yang terdapat di kota Batang. Jika anda melakukan perjalanan melalui jalur pantura maka akan melewati kota kecil ini.
Share:

Bersama Bekraf, Batik Batang Siap Go International




Bersama Bekraf, Batik Batang Siap Go International
Perajin Batik Batang sedang mendesain Batik Tiga Negeri
Batang, 4/11/2016 – Badan Ekonomi Kreatif merampungkan workshop untuk pembentukan ekosistem desa kreatif dengan fokus batik di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (4/11/2016).
Workshop atau pelatihan tersebut telah digelar selama 3 bulan, terhitung sejak bulan September lalu dan diikuti oleh 40 peserta, yaitu para perajin batik di Kabupaten Batang. Para peserta kebanyakan berasal dari desa-desa yang menjadi sentra batik.

Pelatihan yang diberikan meliputi pembuatan desain batik klasik, kontemporer, desain fesyen dengan bahan dasar batik, hingga pewarnaan alami.

Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fisik Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Selliane Halia Ishak mengungkapkan pelatihan yang digelar selama 3 bulan ini diharapkan mampu meningkatkan potensi ekonomi kreatif di Batang, yakni batik.

“Dengan
workshop ini, kami berharap semua bisa membuat batik dan fesyen dengan pola yang sesuai dengan perkembangan dan permintaan pasar, di samping juga untuk digunakan sendiri. Batik Batang harus muncul dengan identitasnya sendiri yang memang unik dan tidak ditemukan di daerah lain,” jelasnya.
Menurut Selliane, seiring dengan rampungnya workshop tersebut, perajin batik di Batang sudah waktunya bisa menunjukkan identitasnya sendiri, yang selama ini “tenggelam” oleh batik Pekalongan. Caranya adalah dengan mengoptimalkan kelompok perajin batik untuk mengerjakan proses pembatikan serta pembuatan baju yang menggunakan bahan dasar batik.

Bagaimanapun, batik Batang memiliki potensi untuk berkembang karena memiliki motif yang unik, yaitu Tiga Negeri dan Rifaiyah. Jika ditunjang oleh kemampuan desain fesyen, akan sangat terbuka bagi batik Batang untuk
go international.
Tahap pertama, batik-batik yang dihasilkan selama
workshop akan dibawa ke Jakarta untuk ditampilkan di sejumlah pameran.
Sementara itu, istri Bupati Batang, Budi Prasetyawati menyampaikan banyak terimakasih atas
workshop dalam rangka pembentukan desa kreatif yang digagas Bekraf. Dengan pelatihan ini, para perajin memperoleh banyak ilmu untuk mengembangkan kemampuannya dalam desain batik dan fesyen.

“Setelah ini, kami akan menggandeng pihak-pihak lain agar batik Batang bisa lebih dikenal pasar. Kami merasa bahwa sekarang masyarakat mulai mengenal keberadaan batik Batang, sehingga pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para perajin,” kata Budi Prasetyawati.

Untuk memaksimalkan pelatihan, Bekraf juga menggandeng sejumlah pakar maupun desainer guna membimbing para perajin batik, yaitu pakar kain dari Institut Teknologi Bandung Ratna Panggabean, Peneliti Batik William Kwan, serta desainer Denny Khosuma.

Ratna Panggabean menilai, batik Batang memang berbeda dengan batik Pekalongan. Karena itu, perlu ada penguatan
branding agar batik ini lebih dikenal secara luas. Salah satunya, kata Ratna, para pejabat negara disarankan untuk mengenakan batik dari daerah ini.
“Batik Batang memiliki kekuatan di desain. Kami sarankan agar para pejabat daerah dan pejabat negara untuk mengenakan batik Batang,” jelasnya.

Sementara itu Denny Khosuma menjelaskan dari pelatihan yang digelar ini, setidaknya muncul keinginan dari sejumlah perajin untuk mengembangkan desain batik dan fesyen. Dia juga menyarankan agar para perajin lebih berani menampilkan ide-idenya. (Zulf)
Share:

Batik Batangan Asli Dari Kabupaten Batang

Batik Batangan – Masih banyak yang belum mengetahui bahwa Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah memiliki batik asli yang telah berkembang berabad-abad lamanya, yang dikenal dengan sebutan Batik Batangan. Bukan cuman didesa Kalipucang saya yang memproduksi Batik Batangan tetepi di daerah Gringsing juga ada pengrajin Batik asli Kabupaten Batang. Warnanya yang cenderung gelap dan terkesan klasik membuat batik ini sempat tenggelam dan tidak dikenal oleh publik, ditinggal oleh generasi muda.

Seni kerajinan batik Batang, ditinjau dari segi motif dan sejarah sudah ada sejak zaman Kerajaan Hindu-Budha di Jawa. Kerajinan Batik Batang merupakan salah satu apresiasi budaya masyarakat Batang. Dari segi corak atau motif, batik Batangan masih dipengaruhi oleh batik Pekalongan dan batik Pesisiran. Namun, Batik Batang memiliki ciri khas dan motif tersendiri, berbeda dengan batik yang ada di wilayah Pekalongan, Surakarta, Lasem, Rembang, Banyumas, Tegal, Solo dan daerah lain.
Batik Batangan, memiliki corak warna yang menonjol dan khas yakni cokelat gelap, atau biasa disebut ‘Sogan’. Namun, perkembangan zaman menjadikan motif batik Batangan pun mengalami perkembangan dan mengikuti tren, meski tidak mengurangi ciri khas Batang. Di era tahun 60-an sampai 70-an, proses pembuatan batik di Kabupaten Batang masih dilakukan dengan cara tradisional, sehingga memiliki nilai khas dan artistik. Mayoritas pengrajin masih membuat batik tulis, dan sebagian kecil lainnya menggunakan batik cap. Kini pangsa pasar sudah bergeser, dengan mengikuti tren terkini, dari batik tulis menjadi batik cap.
Bahkan, produk batik kombinasi Tulis-Cap semakin banyak digemari. Perpaduan antara seni tradisional dan seni modern menghasilkan batik yang luar biasa. Kini saatnya mendukung kebangkitan Batik Batangan dikenal di publik sebagai salah satu salah satu pusaka Nusantara tercinta.
Share:

BATIK TULIS KHAS KABUPATEN BATANG

TENTANG BATIK BATANGAN:

Masih banyak yang belum mengetahui bahwa Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah memiliki batik asli yang telah berkembang berabad-abad lamanya, yang dikenal dengan sebutan Batik Batangan. Warnanya yang cenderung gelap dan terkesan klasik membuat batik ini sempat tenggelam dan tidak dikenal oleh publik, ditinggal oleh generasi muda.
Kini saatnya mendukung kebangkitan Batik Batangan dikenal di publik sebagai salah satu salah satu pusaka Nusantara tercinta.



Kode : BTG-002          Harga : Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif : Remo
Bahan : Primisima Halus
Warna Dasar : Putih
Warna Motif : Saga Cokelat- Biru
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode : BTG-003          Harga : Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif : Gringsing
Bahan : Primisima Halus
Warna Dasar : Putih
Warna Motif : Saga Cokelat- Biru
Keterangan:



Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.




Kode: BTG-004          Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Sido Asih
Bahan: Primisima Halus
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Saga Cokelat- Biru- Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode: BTG-005 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Kopi Pecah Seling Kembang Tembokan
Bahan: Primisima Halus
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Saga Cokelat- Biru- Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.
Kode: BTG-006 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Jamblang Papat
Bahan: Primisima Halus
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Saga Cokelat- Biru- Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode: BTG-007 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Gemak Sethekem
Bahan: Primisima Halus
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Saga Cokelat- Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.
Kode: BTG-008 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Gedhang mBali
Bahan: Primisima Halus
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Saga Cokelat- Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode: BTG-009 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Gringsing seling Lung Kangkung
Bahan: Primisima Halus
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Saga Cokelat- Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.
Kode: BTG-010 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Koro Pelik Seling Lung Kangkung
Bahan: Primisima Halus
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Saga Cokelat- Biru- Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode: BTG-011 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Gemak Sethekem
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Saga Cokelat- Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode: BTG-013 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Kopi
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Saga Cokelat- Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.
Kode: BTG-014 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Ombak Banyu
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Saga Cokelat- Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode: BTG-015 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Sekar Jagad
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Cokelat- Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.
Kode: BTG-016 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Kembang Setaman
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Ungu – Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.
Kode: BTG-017 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Sekar Jagad
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Cokelat – Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode: BTG-018 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Canthel Cempaka
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Cokelat – Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode: BTG-019 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Dara Sejodoh
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Cokelat – Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode: BTG-020 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Sido Drajat
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Cokelat – Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode: BTG-021 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Mata Kidang
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Cokelat – Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode: BTG-022 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Kuku Macan
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Cokelat – Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode: BTG-023 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Ceplok Lintang
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Cokelat – Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.
Kode: BTG-024 Harga: Rp 110.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Gedhek Saklembar
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Cokelat – Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.

Kode: BTG-025 Harga: Rp 125.000,-
Batik Tulis Kombinasi Batangan
Motif: Kembang Setaman
Bahan: Primisima
Warna Dasar: Putih
Warna Motif: Mrah – Cokelat – Hitam
Keterangan:
Batik Tulis Kombinasi merupakan metode pembuatan batik yang tetap mengutamakan kerja tulis canting tetapi untuk beberapa pola yang simetris menggunakan cap agar terlihat rapi, kemudian seluruh pengerjaannya mengandalkan metode tulis canting seperti batik tulis murni.
Hubungi  Shuniyya :
GSM          : 08174101370
CDMA      : 021 – 94701370
Email      : cahaya_mata_cinta@yahoo.com
Facebook : batikcahayamatacinta@yahoo.com
Share:
Ayo Kenakan Batik
Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Bagaimana menurut anda tentang website ini?